Robot pembunuh kembali diciptakan, teknologi militer telah menggunakan robot pembunuh berjenis pesawat yakni pesawat drone. Tapi robot Nanoporphyrin ini bukanlah robot pembunuh manusia tapi pembunuh penyakit kanker yang menggerogoti tubuh manusia.
Kanker masih menjadi salah satu 'mesin pembunuh' paling berbahaya bagi manusia. Untuk memerangi penyakit kelainan sel ini, peneliti dari Universitas California mengembangkan robot-robot pembunuh sel-sel kanker.
Robot yang disebut dengan Nanoporphyrin tersebut itu dapat digunakan untuk melakukan diagnosis serta perawatan penyakit kanker. Sesuai dengan namanya, Nanoporphyrin hanya berukuran satu per miliar meter dan diproduksi berbasiskan teknologi partikel nano.
Meskipun sangat kecil, Nanoporphyrin memiliki struktur tubuh yang multifungsi dan dapat diprogram untuk tujuan yang berbeda. Pihak Universitas California pun masih terus mengembangkan robot ini agar dapat bekerja lebih efisien dengan program yang jelas dan tidak memakan biaya produksi tinggi.
Robot-robot ini dibagi menjadi dua jenis, yakni Nanoporphyrin anorganik dan organik. Nanoporphyrin anorganik dilengkapi dengan komponen-komponen unik yang mengeluarkan warna dan resonansi magnetik untuk memetakan posisi dan ukuran dari sebuah tumor.
Semoga penelitian ini berhasil mewujudkan prototype robot kanker ini sehingga bisa mengurangi beban penderita kanker di dunia.
Robot yang disebut dengan Nanoporphyrin tersebut itu dapat digunakan untuk melakukan diagnosis serta perawatan penyakit kanker. Sesuai dengan namanya, Nanoporphyrin hanya berukuran satu per miliar meter dan diproduksi berbasiskan teknologi partikel nano.
Meskipun sangat kecil, Nanoporphyrin memiliki struktur tubuh yang multifungsi dan dapat diprogram untuk tujuan yang berbeda. Pihak Universitas California pun masih terus mengembangkan robot ini agar dapat bekerja lebih efisien dengan program yang jelas dan tidak memakan biaya produksi tinggi.
Robot-robot ini dibagi menjadi dua jenis, yakni Nanoporphyrin anorganik dan organik. Nanoporphyrin anorganik dilengkapi dengan komponen-komponen unik yang mengeluarkan warna dan resonansi magnetik untuk memetakan posisi dan ukuran dari sebuah tumor.
Setelah itu, giliran Nanoporphyrin organik yang akan bertugas membawa obat untuk langsung menyerang sel-sel tumor. Kedua robot ini juga telah lolos uji klinik sehingga aman bagi tubuh.
Hebatnya, Nanoporphyrin bisa diisi obat kanker dengan dosis yang dapat disesuaikan dan diarahkan untuk menyerang sel-sel yang telah berubah menjadi tumor saja. Teknik ini berbeda dengan perawatan kemoterapi yang sering merusak sel-sel lain yang sebenarnya sehat.
Kanker sendiri sampai saat ini sering dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor satu, karena dalam satu tahun kanker dapat bertanggung jawab atas kematian sekitar 8,2 juta orang di seluruh dunia.
Hebatnya, Nanoporphyrin bisa diisi obat kanker dengan dosis yang dapat disesuaikan dan diarahkan untuk menyerang sel-sel yang telah berubah menjadi tumor saja. Teknik ini berbeda dengan perawatan kemoterapi yang sering merusak sel-sel lain yang sebenarnya sehat.
Kanker sendiri sampai saat ini sering dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor satu, karena dalam satu tahun kanker dapat bertanggung jawab atas kematian sekitar 8,2 juta orang di seluruh dunia.
Bahkan di Australia, kanker telah menyalip penyakit jantung sebagai pembunuh nomor satu dengan total kematian 40.000 orang tahun lalu. (merdeka)
Semoga penelitian ini berhasil mewujudkan prototype robot kanker ini sehingga bisa mengurangi beban penderita kanker di dunia.
Labels:
saintech
0 Komentar untuk "Robot Pembunuh Kanker Bernama Nanoporphyrin"
Harap Maklum Masbro, Komentar dengan Link Aktif Otomatis Terhapus. Trims