Akun Adsense kena Blokir google, gara-gara penghasilan dari klik iklan terlalu besar. Kasihan Idris Sami. Saat ingin menikmati hasil adsense dari website-nya yang sukses, Google malah memblokir akunnya. Uang pun tidak didapat, justru dikembalikan ke para pengiklan oleh Google.
Dilansir Business Insider, Selasa 19 Agustus 2014, entrepreneur asal Prancis keturunan Maroko ini memiliki website dengan trafik yang lumayan. Bagaimana tidak. Di dalam website itu terdapat aplikasi yang memungkinkan pengunjung mengirim pesan SMS tanpa biaya operator, tanpa mengetik di ponsel.
Situs bernama MesTextos ini tidak akan menjadi pesaing WhatsApp dalam waktu dekat, tapi pamornya sudah lumayan di Eropa dan Timur Tengah. Di negara-negara tersebut, biaya layanan mobile data memang cukup mahal, sehingga SMS gratis selalu menjadi aplikasi yang populer.
Dalam membuat website bernama MesTextos.com itu, Sami tidak membutuhkan banyak modal. Bahkan, pendapatan dari Google Adsense sudah mencukupi. Sami membuka pintu bagi iklan-iklan Google Adsense. Pendapatan ia dapat dari para pengunjung situsnya yang mengklik iklan tersebut.
Saat pendapatan Google Adsense menggelembung karena banyaknya pengunjung yang mengklik iklan di MesTextos.com, Google malah mencurigai. Akhirnya, akun adsense-nya diblokir Google dan semua uang yang didapat Sami sebesar US$46.000 dikembalikan ke pengiklan tanpa sempat masuk ke rekeningnya.
Dalam penjelasan Google melalui email pemberitahuan, Sami dituduh memaksa dan mengarahkan para pengunjung situsnya untuk meng-klik iklan yang ada. Pemaksaan itu, kata Google, merupakan pelanggaran yang tertuang dalam syarat dan ketentuan Google Adsense.
Sami membantah hal ini dan menuduh Google mencari alasan untuk menghentikan dirinya menghasilkan uang dari adsense. Sebelum pemblokiran ini terjadi, Sami menjelaskan bahwa ada dua orang staf berbeda dari Google yang menawarkan Sami untuk menggunakan jasa Google untuk meningkatkan performa adsense di MesTextos. Namun, Sami menolak karena selain tidak wajib, Sami pun tak butuh.
Atas dasar inilah Sami merasa Google hanya mencari gara-gara.
Bukan Pertama Kali
Ini bukanlah kali pertama Google melakukan tindakan pemblokiran sepihak.
Pada Mei lalu, Google pernah dituntut class-action oleh seorang pengacara bernama Hagens Berman. Dalam tuntutannya, Berman mengatakan jika Google telah melakukan penahanan uang yang seharusnya dibayarkan kepada publisher website. Penahanan ini sering dilakukan secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan.
Kebanyakan para pemilik website menganggap jika Google kadang berlaku misterius terhadap suatu website yang kelihatan sukses dalam meraih pendapatan adsense. Seringkali Google memblokir akun adsense milik situs yang telah meraih pendapatan hingga US$5.000 pe bulan.
Pemblokiran ini dilakukan sebelum uang itu masuk rekening, dan terkadang dilakukan tanpa pemberitahuan.
Sami saat ini sedang melakukan upaya hukum untuk melawan Google. Ia ingin mempertahankan uang yang dipercaya telah menjadi miliknya itu. (viva)
Dilansir Business Insider, Selasa 19 Agustus 2014, entrepreneur asal Prancis keturunan Maroko ini memiliki website dengan trafik yang lumayan. Bagaimana tidak. Di dalam website itu terdapat aplikasi yang memungkinkan pengunjung mengirim pesan SMS tanpa biaya operator, tanpa mengetik di ponsel.
Situs bernama MesTextos ini tidak akan menjadi pesaing WhatsApp dalam waktu dekat, tapi pamornya sudah lumayan di Eropa dan Timur Tengah. Di negara-negara tersebut, biaya layanan mobile data memang cukup mahal, sehingga SMS gratis selalu menjadi aplikasi yang populer.
Dalam membuat website bernama MesTextos.com itu, Sami tidak membutuhkan banyak modal. Bahkan, pendapatan dari Google Adsense sudah mencukupi. Sami membuka pintu bagi iklan-iklan Google Adsense. Pendapatan ia dapat dari para pengunjung situsnya yang mengklik iklan tersebut.
Saat pendapatan Google Adsense menggelembung karena banyaknya pengunjung yang mengklik iklan di MesTextos.com, Google malah mencurigai. Akhirnya, akun adsense-nya diblokir Google dan semua uang yang didapat Sami sebesar US$46.000 dikembalikan ke pengiklan tanpa sempat masuk ke rekeningnya.
Dalam penjelasan Google melalui email pemberitahuan, Sami dituduh memaksa dan mengarahkan para pengunjung situsnya untuk meng-klik iklan yang ada. Pemaksaan itu, kata Google, merupakan pelanggaran yang tertuang dalam syarat dan ketentuan Google Adsense.
Sami membantah hal ini dan menuduh Google mencari alasan untuk menghentikan dirinya menghasilkan uang dari adsense. Sebelum pemblokiran ini terjadi, Sami menjelaskan bahwa ada dua orang staf berbeda dari Google yang menawarkan Sami untuk menggunakan jasa Google untuk meningkatkan performa adsense di MesTextos. Namun, Sami menolak karena selain tidak wajib, Sami pun tak butuh.
Atas dasar inilah Sami merasa Google hanya mencari gara-gara.
Bukan Pertama Kali
Ini bukanlah kali pertama Google melakukan tindakan pemblokiran sepihak.
Pada Mei lalu, Google pernah dituntut class-action oleh seorang pengacara bernama Hagens Berman. Dalam tuntutannya, Berman mengatakan jika Google telah melakukan penahanan uang yang seharusnya dibayarkan kepada publisher website. Penahanan ini sering dilakukan secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan.
Kebanyakan para pemilik website menganggap jika Google kadang berlaku misterius terhadap suatu website yang kelihatan sukses dalam meraih pendapatan adsense. Seringkali Google memblokir akun adsense milik situs yang telah meraih pendapatan hingga US$5.000 pe bulan.
Pemblokiran ini dilakukan sebelum uang itu masuk rekening, dan terkadang dilakukan tanpa pemberitahuan.
Sami saat ini sedang melakukan upaya hukum untuk melawan Google. Ia ingin mempertahankan uang yang dipercaya telah menjadi miliknya itu. (viva)
Labels:
Internet,
Online Bisnis dan Investasi
0 Komentar untuk "Penghasilan Adsense Banyak, Akun Publisher Diblokir Google"
Harap Maklum Masbro, Komentar dengan Link Aktif Otomatis Terhapus. Trims