Kapan Awal Ramadhan dan Idul Fitri Tahun Ini?. Umat Islam akan melakukan ibadah puasa ketika bulan Ramadhan tiba dan merayakan idul fitri atau lebaran ketika bulan syawal muncul. Tapi yang selalu menjadi masalah akhir-akhir ini, khususnya di Indonesia adalah kapan awal bulan Ramadhan dan bulan Syawal.
Dalam beberapa tahun kebelakang, umat islam di Indonesia terpecah untuk penentuan hilal awal ramadhan yang dipengaruhi oleh 2 ormas besar Muhammadyah dan NU. Kedua ormas ini sepertinya susah sekali mengenyampingkan ego organisasinya untuk kemaslahatan umat.
Biasanya orang yang duduk dipemerintahan khususnya mentri agama berasal dari NU. Sebagaimana kita ketahui Pemerintah selalu terlambat dalam mengumumkan awal Ramadhan dan mereka cenderung melakukan siding itsbat awal ramadhan sehari menjelang bulan itu nampak.
Padahal perkembangan teknologi sudah memungkinkan orang untuk mengetahui perhitungan waktu hingga ribuan tahun kedepan.
Organisasi Muhammadyah biasanya sudah menentukan awal ramadhan beberapa bulan sebelumnya. Memang dalam siding isbat penentuan hilal awal ramadhan diundang berbagai organisasi agama Islam lainnya.
Tapi anehnya keputusan Pemerintah tidak mengakomodir hasil siding tersebut, walaupun sudah ada peserta yang mengaku dan disumpah melihat bulan. Akibatnya siding isbat tersebut seolah hanya formalitas semata dan yang dibuat bingung adalah kita sebagai orang awam dalam masalah penentuan awal ramadhan dan idul fitri.
Lebih aneh lagi pertikaian ini hanya terjadi pada penentuan bulan Ramadhan dan Syawal saja. Sedangkan untuk penentuan 1 Muharram awal tahun baru Islam dan bulan Zulhijjah Hari Raya qurban tidak pernah terjadi perselisihan. Padahal seharusnya jika sudah berbeda dari awal akan berbedalah seterusnya.
Terus bagaimana kita menyikapi persaingan 2 organisasi besar keagamaan ini? Saya pribadi awalnya cukup dibuat bingung dengan perbedaan ini, masa sebagian umat ada yang sudah mulai puasa dan ada yang belum atau sebagian umat islam sudah ada yang lebaran dan sebagian lagi masih puasa.
Agar tidak bingung saya memakai rujukan kota suci Mekkah al Mukoramah untuk memulai puasa atau memulai idul fitri. Pedoman saya mekah adalah kiblatnya umat Islam karena ka’bah terletak di kota mekah. Jadi sudah seharusnyalah kita berpedoman kesana jika terjadi perselisihan dinegeri sendiri.
Coba sobat bayangkan, perbedaan waktu antara mekah dengan WIB hanya empat jam. Dimana lebih dahulu WIB 4 jam dibandingkan kota Mekah, masa iya kita harus mulai puasa beda sehari?
Saya juga teringat hadist nabi ”jika salah seorang dari kalian melihat bulan maka berpuasalah”.
Hal ini tidak terbatas pada territorial. Artinya berlaku global. Tinggal kita mau ikut-ikutan atau mencari pedoman yang lebih sahih.
Baca Juga ; Resep Masakan Buka Puasa Laris Manis
Dalam beberapa tahun kebelakang, umat islam di Indonesia terpecah untuk penentuan hilal awal ramadhan yang dipengaruhi oleh 2 ormas besar Muhammadyah dan NU. Kedua ormas ini sepertinya susah sekali mengenyampingkan ego organisasinya untuk kemaslahatan umat.
Biasanya orang yang duduk dipemerintahan khususnya mentri agama berasal dari NU. Sebagaimana kita ketahui Pemerintah selalu terlambat dalam mengumumkan awal Ramadhan dan mereka cenderung melakukan siding itsbat awal ramadhan sehari menjelang bulan itu nampak.
Padahal perkembangan teknologi sudah memungkinkan orang untuk mengetahui perhitungan waktu hingga ribuan tahun kedepan.
Organisasi Muhammadyah biasanya sudah menentukan awal ramadhan beberapa bulan sebelumnya. Memang dalam siding isbat penentuan hilal awal ramadhan diundang berbagai organisasi agama Islam lainnya.
Tapi anehnya keputusan Pemerintah tidak mengakomodir hasil siding tersebut, walaupun sudah ada peserta yang mengaku dan disumpah melihat bulan. Akibatnya siding isbat tersebut seolah hanya formalitas semata dan yang dibuat bingung adalah kita sebagai orang awam dalam masalah penentuan awal ramadhan dan idul fitri.
Lebih aneh lagi pertikaian ini hanya terjadi pada penentuan bulan Ramadhan dan Syawal saja. Sedangkan untuk penentuan 1 Muharram awal tahun baru Islam dan bulan Zulhijjah Hari Raya qurban tidak pernah terjadi perselisihan. Padahal seharusnya jika sudah berbeda dari awal akan berbedalah seterusnya.
Terus bagaimana kita menyikapi persaingan 2 organisasi besar keagamaan ini? Saya pribadi awalnya cukup dibuat bingung dengan perbedaan ini, masa sebagian umat ada yang sudah mulai puasa dan ada yang belum atau sebagian umat islam sudah ada yang lebaran dan sebagian lagi masih puasa.
Agar tidak bingung saya memakai rujukan kota suci Mekkah al Mukoramah untuk memulai puasa atau memulai idul fitri. Pedoman saya mekah adalah kiblatnya umat Islam karena ka’bah terletak di kota mekah. Jadi sudah seharusnyalah kita berpedoman kesana jika terjadi perselisihan dinegeri sendiri.
Coba sobat bayangkan, perbedaan waktu antara mekah dengan WIB hanya empat jam. Dimana lebih dahulu WIB 4 jam dibandingkan kota Mekah, masa iya kita harus mulai puasa beda sehari?
Saya juga teringat hadist nabi ”jika salah seorang dari kalian melihat bulan maka berpuasalah”.
Hal ini tidak terbatas pada territorial. Artinya berlaku global. Tinggal kita mau ikut-ikutan atau mencari pedoman yang lebih sahih.
Baca Juga ; Resep Masakan Buka Puasa Laris Manis
Labels:
saintech,
Zona Bebas
0 Komentar untuk "Siapa Jadi Rujukan Awal Ramadhan dan Idul Fitri"
Harap Maklum Masbro, Komentar dengan Link Aktif Otomatis Terhapus. Trims