Apa sih Bom Hidrogen ?. Daya ledak bom hidrogen 25000 kali bom atom Hirosima Nagasaki. Bom hidrogen tercipta tak lepas dari pengembangan senjata nuklir. Senjata nuklir yang paling mematikan di dunia mempunyai dua tipe dasar. Tipe pertama menghasilkan energi yang ledakannya hanya dari proses reaksi fisi. Senjata nuklir tipe pertama inilah yang dinamakan bom atom atau atomic bomb atau juga dikenal sebagai A-bombs. Energi bom atom ini hanya diproduksi dari inti atom.
Tantangan utama pada semua desain senjata nuklir adalah untuk memastikan sebanyak mungkin bahan bakar fisi terkonsumsi sebelum senjata itu hancur. Jumlah energi yang dilepaskan oleh pembelahan bom dapat berkisar dari sekitar satu ton TNT hingga sekitar 500.000 ton (500 kilo ton) dari TNT.
Sedangkan tipe senjata nuklir kedua adalah bom hidrogen (H-bomb). Bom ini prinsip pembuatannya dengan memproduksi sebagian besar energi melalui reaksi fusi nuklir. Bom hidrogen juga kerap dinamakan sebagai senjata termonuklir. Alasannya, tipe bom nuklir ini didasarkan pada proses fusi nuklir yang menggabungkan isotop-isotop hidrogen (deuterium dan tritium).
Bom hidrogen, sejauh ini, merupakan senjata paling merusak yang pernah diciptakan manusia. Bom ini merupakan jenis yang paling kuat dari bom nuklir, dengan kekuatan hingga 25 ribu kali bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Dalam pemboman di Nagasaki dan Hiroshima, Presiden AS kala itu Harry S. Truman mengatakan bahwa bom atom yang dijatuhkan di dua kota di Jepang tersebut memiliki kekuatan yang sama dengan cara kerja matahari. Tapi, klaim Truman tidak benar. Bom yang memiliki cara kerja matahari sejatinya adalah bom hidrogen bukan bom atom.
Selain Korut, AS dan Rusia dipastikan mengandalkan bom hidrogen sebagai tulang punggung militer mereka. Prinsip dari bom hidrogen pertama kali diuji coba oleh militer AS pada 9 Mei 1951. Sedangkan uji coba resmi bom hidrogen yang sebenarnya dilakukan AS pada 1 November 1952 yang diledakkan di Atol Enewetak, Pasifik. Bom hidrogen pertama itu dinamakan Ivv Mike yang mengambil nama operasi AS yang saat itu bernama “Ivv Operation”.
Korut Ujicoba Bom Hidrogen
Rezim Kim Jong-un pada 6/1/2016 “menggebrak” dunia dengan menguji coba miniatur bom hidrogen. Bom hidrogen sejatinya bom terdahsyat dari dua jenis bom nuklir yang kekuatannya 25 ribu kali dari bom nuklir konvensional yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang saat Perang Dunia II.
Dalam uji coba miniatur bom hidrogen oleh rezim Pyongyang pagi ini saja, sudah menimbulkan gempa bumi berkekuatan 5,1 skala richter (SR) versi pusat geologi Amerika Serikat (USGS).
Musuh utama Korut, Korea Selatan (Korea Selatan) sudah menduga bahwa gempa bumi tak wajar di Korut adalah imbas dari uji coba senjata nuklir rezim Kim Jong-un. Namun, Korsel tidak merinci jenis senjata nuklir apa yang diuji coba sampai akhirnya Korut mengkonfirmasi bahwa mereka sukses menguji coba miniatur bom hidrogen.
”Melalui tes yang dilakukan dengan teknologi kearifan lokal dan upaya DPRK sepenuhnya telah membuktikan bahwa tes spesifikasi teknologi bom hdrogen yang baru dikembangkan sudah dijalani. Kekuatan miniatur bom hidrogen sudah diverifikasi,” bunyi pernyataan pemerintah Korut yang disiarkan stasiun televisi negara itu.
”Ini menegaskan bahwa tes H-bomb (bom hidrogen) dilakukan dengan cara yang aman dan sempurna, tidak berdampak buruk pada lingkungan ekologi,” lanjut pernyataan itu.
Konfirmasi resmi Pyongyang itu mengagetkan Seoul. Sebab, jauh hari sebelumnya Korsel meremehkan dan tidak percaya dengan klaim Korut yang mengembangkan bom hidrogen. Pihak Seoul mengatakan uji bom hidrogen telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Korsel berupaya bekerja sama dengan mitra regional dan membuat Korut “membayar harga” atas provokasinya hari ini.
”Provokasi Korea Utara adalah jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan dan tantangan serius bagi perdamaian dan keamanan internasional,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Korsel, Lim Sung-nam selama pertemuan darurat dengan para pejabat kementerian terkait, seperti dilaporka kantor berita Yonhap.
Sementara itu, Presiden Korsel, Park Geun-hye, masih sibuk memimpin pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional. Dia juga dijadwalkan melakukan pertemuan darurat dengan Dewan Kebijakan Moneter.
Reaksi kesal juga muncul dari Jepang yang merasa terancam oleh gebrakan rezim Kim Jong-un ini. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menegaskan bahwa Tokyo benar-benar tidak mentoleransi ancaman terhadap keamanan nasional Jepang. Menurutnya, Jepang akan merespon secara tegas untuk setiap tantangan dari Korut.
Gedung Putih Amerika Serikat (AS) juga ikut mengecam uji coba bom hidrogen Korut. Menurut Gedung Putih, tindakan Pyongyang telah melanggar resolusi DewanKeamanan PBB.
”Meskipun kami tidak dapat mengkonfirmasi klaim (uji coba bom hidrogen) saat ini, kami mengutuk setiap pelanggaran resolusi DK PBB dan kembali menyerukan Korea Utara untuk mematuhi kewajiban dan komitmen internasionalnya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Ned Price.
”Kami telah secara konsisten membuat jelas bahwa kami tidak akan menerima (Korut)sebagai negara nuklir," lanjut Price. (sindo)
Baca Juga : 9 Tanda Kiamat Menurut Ilmuwan Plus 1
Tantangan utama pada semua desain senjata nuklir adalah untuk memastikan sebanyak mungkin bahan bakar fisi terkonsumsi sebelum senjata itu hancur. Jumlah energi yang dilepaskan oleh pembelahan bom dapat berkisar dari sekitar satu ton TNT hingga sekitar 500.000 ton (500 kilo ton) dari TNT.
Sedangkan tipe senjata nuklir kedua adalah bom hidrogen (H-bomb). Bom ini prinsip pembuatannya dengan memproduksi sebagian besar energi melalui reaksi fusi nuklir. Bom hidrogen juga kerap dinamakan sebagai senjata termonuklir. Alasannya, tipe bom nuklir ini didasarkan pada proses fusi nuklir yang menggabungkan isotop-isotop hidrogen (deuterium dan tritium).
Bom hidrogen, sejauh ini, merupakan senjata paling merusak yang pernah diciptakan manusia. Bom ini merupakan jenis yang paling kuat dari bom nuklir, dengan kekuatan hingga 25 ribu kali bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Dalam pemboman di Nagasaki dan Hiroshima, Presiden AS kala itu Harry S. Truman mengatakan bahwa bom atom yang dijatuhkan di dua kota di Jepang tersebut memiliki kekuatan yang sama dengan cara kerja matahari. Tapi, klaim Truman tidak benar. Bom yang memiliki cara kerja matahari sejatinya adalah bom hidrogen bukan bom atom.
Selain Korut, AS dan Rusia dipastikan mengandalkan bom hidrogen sebagai tulang punggung militer mereka. Prinsip dari bom hidrogen pertama kali diuji coba oleh militer AS pada 9 Mei 1951. Sedangkan uji coba resmi bom hidrogen yang sebenarnya dilakukan AS pada 1 November 1952 yang diledakkan di Atol Enewetak, Pasifik. Bom hidrogen pertama itu dinamakan Ivv Mike yang mengambil nama operasi AS yang saat itu bernama “Ivv Operation”.
Korut Ujicoba Bom Hidrogen
Rezim Kim Jong-un pada 6/1/2016 “menggebrak” dunia dengan menguji coba miniatur bom hidrogen. Bom hidrogen sejatinya bom terdahsyat dari dua jenis bom nuklir yang kekuatannya 25 ribu kali dari bom nuklir konvensional yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang saat Perang Dunia II.
Dalam uji coba miniatur bom hidrogen oleh rezim Pyongyang pagi ini saja, sudah menimbulkan gempa bumi berkekuatan 5,1 skala richter (SR) versi pusat geologi Amerika Serikat (USGS).
Musuh utama Korut, Korea Selatan (Korea Selatan) sudah menduga bahwa gempa bumi tak wajar di Korut adalah imbas dari uji coba senjata nuklir rezim Kim Jong-un. Namun, Korsel tidak merinci jenis senjata nuklir apa yang diuji coba sampai akhirnya Korut mengkonfirmasi bahwa mereka sukses menguji coba miniatur bom hidrogen.
”Melalui tes yang dilakukan dengan teknologi kearifan lokal dan upaya DPRK sepenuhnya telah membuktikan bahwa tes spesifikasi teknologi bom hdrogen yang baru dikembangkan sudah dijalani. Kekuatan miniatur bom hidrogen sudah diverifikasi,” bunyi pernyataan pemerintah Korut yang disiarkan stasiun televisi negara itu.
”Ini menegaskan bahwa tes H-bomb (bom hidrogen) dilakukan dengan cara yang aman dan sempurna, tidak berdampak buruk pada lingkungan ekologi,” lanjut pernyataan itu.
Konfirmasi resmi Pyongyang itu mengagetkan Seoul. Sebab, jauh hari sebelumnya Korsel meremehkan dan tidak percaya dengan klaim Korut yang mengembangkan bom hidrogen. Pihak Seoul mengatakan uji bom hidrogen telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Korsel berupaya bekerja sama dengan mitra regional dan membuat Korut “membayar harga” atas provokasinya hari ini.
”Provokasi Korea Utara adalah jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan dan tantangan serius bagi perdamaian dan keamanan internasional,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Korsel, Lim Sung-nam selama pertemuan darurat dengan para pejabat kementerian terkait, seperti dilaporka kantor berita Yonhap.
Sementara itu, Presiden Korsel, Park Geun-hye, masih sibuk memimpin pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional. Dia juga dijadwalkan melakukan pertemuan darurat dengan Dewan Kebijakan Moneter.
Reaksi kesal juga muncul dari Jepang yang merasa terancam oleh gebrakan rezim Kim Jong-un ini. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menegaskan bahwa Tokyo benar-benar tidak mentoleransi ancaman terhadap keamanan nasional Jepang. Menurutnya, Jepang akan merespon secara tegas untuk setiap tantangan dari Korut.
Gedung Putih Amerika Serikat (AS) juga ikut mengecam uji coba bom hidrogen Korut. Menurut Gedung Putih, tindakan Pyongyang telah melanggar resolusi DewanKeamanan PBB.
”Meskipun kami tidak dapat mengkonfirmasi klaim (uji coba bom hidrogen) saat ini, kami mengutuk setiap pelanggaran resolusi DK PBB dan kembali menyerukan Korea Utara untuk mematuhi kewajiban dan komitmen internasionalnya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Ned Price.
”Kami telah secara konsisten membuat jelas bahwa kami tidak akan menerima (Korut)sebagai negara nuklir," lanjut Price. (sindo)
Baca Juga : 9 Tanda Kiamat Menurut Ilmuwan Plus 1
0 Komentar untuk "Sejarah Bom Hidrogen Senjata Nuklir Generasi 2"
Harap Maklum Masbro, Komentar dengan Link Aktif Otomatis Terhapus. Trims