Kamera Digital Murah Hingga Mahal. Macam Kamera digital berdasarkan jenis, bentuk dan fiturnya. Di era teknologi maju seperti sekarang ini, banyak kamera yang masuk dalam kategori digital yang diproduksi. Untuk kamera-kamera digital ini juga terbagi atas beberapa jenis. Berikut penjelasan singkat dari pembagian jenis kamera digital.
Dengan beragamnya kamera digital yang ada di pasaran seperti saat ini, maka bagi orang yang masih awam terhadap dunia fotografi dan kamera, akan menjadi satu hal yang membingungkan dalam membedakan setiap jenisnya apalagi ketika berencana untuk membelinya.
Pada umumnya, kamera dalam kategori digital ada bermacam-macam. Beragamnya jenis kamera dalam kategori digital ini dibedakan dalam jenis, bentuk dan fasilitasnya.
Berikut ini perbedaan dan penjelasan singkat terkait kamera-kamera yang masuk dalam kategori digital.
2. Kamera compact standar
Kamera ini sebenarnya masih masuk dalam jenis kamera saku atau kamera poket, hanya saja bedanya, kamera compact standar ini dilengkapi dengan desain yang ergonomis, tubuh lebih ramping, layar LCD pada bagian belakang yang beberapa di antaranya sudah support dengan teknologi touchscreen dan memiliki kualitas sensor lensa dengan resolusi lebih besar dan berkualitas.
Kamera yang menggunakan baterai Lithium Ion sebagai dapur pacunya ini mengadopsi beberapa fungsi dari kamera Single Lens Reflex (SLR) walaupun tidak dalam fungsi seluruhnya.
Karena kualitas sensor lensanya yang tinggi dan berkualitas, maka foto yang dihasilkan juga lebih bagus dibandingkan dengan kamera compact simple point and shoot.
Sayangnya, seperti kamera compact simpel point and shoot, kamera compact standar ini juga diatur dalam mode auto, sehingga pengguna tidak dapat leluasa berkreasi dan juga harga yang ditawarkan cukup mahal.
5. Kamera DSLR consumer
Kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex consumer ini merupakan kamera yang sangat populer dan laris manis di pasaran beberapa tahun belakangan ini. Popularitas tersebut, selain dikarenakan semakin banyaknya orang yang menyukai fotografi, fasilitas yang ditawarkan kamera jenis ini juga melebihi kamera-kamera jenis standar lainnya.
Rata-rata, ketika membeli baru, maka penggunanya akan mendapatkan lensa tambahan atau lensa kit 18-55mm yang merupakan standar dari lensa DSLR jenis consumer.
Perusahaan pembuat kamera jenis ini sudah melengkapinya dengan berbagai fasilitas mulai dari pengaturan auto atau juga manual sampai dengan fitur layar LCD di bagian belakangnya yang beberapa merk dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder dan juga telah mengadopsi teknologi touchscreen.
Tentunya bagi pemula yang benar-benar ingin mendalami dunia fotografi, DSLR consumer ini sangat cocok digunakan sebagai media belajar. Sayangnya, harga yang ditawarkan untuk kamera jenis ini tergolong tinggi.
Dengan beragamnya kamera digital yang ada di pasaran seperti saat ini, maka bagi orang yang masih awam terhadap dunia fotografi dan kamera, akan menjadi satu hal yang membingungkan dalam membedakan setiap jenisnya apalagi ketika berencana untuk membelinya.
Pada umumnya, kamera dalam kategori digital ada bermacam-macam. Beragamnya jenis kamera dalam kategori digital ini dibedakan dalam jenis, bentuk dan fasilitasnya.
Berikut ini perbedaan dan penjelasan singkat terkait kamera-kamera yang masuk dalam kategori digital.
1. Kamera compact simple point and shoot
Kamera jenis ini mayoritas memiliki ukuran yang mungil agar dapat dikantongi dan dibawa ke mana-mana tanpa harus merepotkan penggunanya. Apabila beberapa tahun lalu, fasilitas pada kamera saku sangat terbatas juga untuk masalah resolusi sensor lensanya masih rendah, sekarang ini, kamera poket sudah dikembangkan menjadi sangat canggih dengan beragam fitur di dalamnya.
Sayangnya, karena memang dibuat untuk pemula, maka pengguna kamera poket hanya dapat melakukan Point and Shoot atau dapat dikatakan mayoritas sudah diatur dalam mode auto saja tanpa dapat berkreasi lebih tinggi lagi.
Keunggulan kamera saku ini selain dapat dibawa ke mana-mana yaitu foto yang dihasilkan sangat tertata bagus, walaupun terkadang penggunanya tidak dapat menghindari dari 'serangan' red-eye.
Mayoritas kamera saku menggunakan baterai AA sebagai dapur pacunya, namun ada juga yang sudah menggunakan tipe Lithium Ion. Kekurangan kamera jenis ini adalah walaupun tertera dapat dizoom dalam beberapa kali, namun semakin tinggi zoomnya, maka semakin pecah resolusi kerapatan gambar yang dihasilkan.
Kamera jenis ini dilengkapi dengan lensa yang memiliki resolusi beragam mulai dari 5 sampai dengan di atas 12MP. Harganya pun juga beragam, mulai dari yang dijual dengan harga sekitar Rp 500 ribu (baru) sampai dengan yang dalam kisaran Rp 1 jutaan.
Kamera jenis ini mayoritas memiliki ukuran yang mungil agar dapat dikantongi dan dibawa ke mana-mana tanpa harus merepotkan penggunanya. Apabila beberapa tahun lalu, fasilitas pada kamera saku sangat terbatas juga untuk masalah resolusi sensor lensanya masih rendah, sekarang ini, kamera poket sudah dikembangkan menjadi sangat canggih dengan beragam fitur di dalamnya.
Sayangnya, karena memang dibuat untuk pemula, maka pengguna kamera poket hanya dapat melakukan Point and Shoot atau dapat dikatakan mayoritas sudah diatur dalam mode auto saja tanpa dapat berkreasi lebih tinggi lagi.
Keunggulan kamera saku ini selain dapat dibawa ke mana-mana yaitu foto yang dihasilkan sangat tertata bagus, walaupun terkadang penggunanya tidak dapat menghindari dari 'serangan' red-eye.
Mayoritas kamera saku menggunakan baterai AA sebagai dapur pacunya, namun ada juga yang sudah menggunakan tipe Lithium Ion. Kekurangan kamera jenis ini adalah walaupun tertera dapat dizoom dalam beberapa kali, namun semakin tinggi zoomnya, maka semakin pecah resolusi kerapatan gambar yang dihasilkan.
Kamera jenis ini dilengkapi dengan lensa yang memiliki resolusi beragam mulai dari 5 sampai dengan di atas 12MP. Harganya pun juga beragam, mulai dari yang dijual dengan harga sekitar Rp 500 ribu (baru) sampai dengan yang dalam kisaran Rp 1 jutaan.
2. Kamera compact standar
Kamera ini sebenarnya masih masuk dalam jenis kamera saku atau kamera poket, hanya saja bedanya, kamera compact standar ini dilengkapi dengan desain yang ergonomis, tubuh lebih ramping, layar LCD pada bagian belakang yang beberapa di antaranya sudah support dengan teknologi touchscreen dan memiliki kualitas sensor lensa dengan resolusi lebih besar dan berkualitas.
Kamera yang menggunakan baterai Lithium Ion sebagai dapur pacunya ini mengadopsi beberapa fungsi dari kamera Single Lens Reflex (SLR) walaupun tidak dalam fungsi seluruhnya.
Karena kualitas sensor lensanya yang tinggi dan berkualitas, maka foto yang dihasilkan juga lebih bagus dibandingkan dengan kamera compact simple point and shoot.
Sayangnya, seperti kamera compact simpel point and shoot, kamera compact standar ini juga diatur dalam mode auto, sehingga pengguna tidak dapat leluasa berkreasi dan juga harga yang ditawarkan cukup mahal.
3. Kamera prosumer
Kamera prosumer atau yang biasa disebut dengan kamera compact enthusiast ini rata-rata sudah mengadopsi teknologi yang mendekati apa yang digunakan oleh kamera-kamera DSLR pada umumnya, hanya saja dalam bentuk mungil.
Tidak seperti kamera compact lainnya, kamera prosumer telah dilengkapi dengan settingan manual dan auto. Sensor optik lensanya juga sangat berkualitas. Walaupun dalam keadaan tempat yang rendah pencahayaan, foto yang dihasilkan tetap dalam kondisi yang bagus, walaupun tidak dapat dibandingkan dengan kamera DSLR standar.
Kamera jenis ini dapat dikatakan merupakan kamera lebel mid-end yang menawarkan pengabadian gambar atau perekaman video dengan format RAW. Tidak hanya itu saja, kamera prosumer juga sudah dilengkapi dengan slot-slot khusus untuk aksesoris seperti viewfinder sampai dengan blitz atau flash.
Kamera prosumer cocok digunakan untuk fotografer pemula atau juga orang-orang biasa pada umumnya. Sayangnya, ukuran yang dimiliki kamera jenis ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan kamera saku, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam saku. Harga dari kamera jenis ini juga masih tergolong tinggi.
Kamera prosumer atau yang biasa disebut dengan kamera compact enthusiast ini rata-rata sudah mengadopsi teknologi yang mendekati apa yang digunakan oleh kamera-kamera DSLR pada umumnya, hanya saja dalam bentuk mungil.
Tidak seperti kamera compact lainnya, kamera prosumer telah dilengkapi dengan settingan manual dan auto. Sensor optik lensanya juga sangat berkualitas. Walaupun dalam keadaan tempat yang rendah pencahayaan, foto yang dihasilkan tetap dalam kondisi yang bagus, walaupun tidak dapat dibandingkan dengan kamera DSLR standar.
Kamera jenis ini dapat dikatakan merupakan kamera lebel mid-end yang menawarkan pengabadian gambar atau perekaman video dengan format RAW. Tidak hanya itu saja, kamera prosumer juga sudah dilengkapi dengan slot-slot khusus untuk aksesoris seperti viewfinder sampai dengan blitz atau flash.
Kamera prosumer cocok digunakan untuk fotografer pemula atau juga orang-orang biasa pada umumnya. Sayangnya, ukuran yang dimiliki kamera jenis ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan kamera saku, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam saku. Harga dari kamera jenis ini juga masih tergolong tinggi.
4. Kamera superzoom bridge (DZLR)
Dari segi bentuk, desain dan modelnya, DZLR ini sudah hampir mirip dengan kamera-kamera SLR atau DSLR pada umumnya. Mayoritas fotografer menjadikan kamera jenis ini sebagai kamera cadangan yang dapat mengambil gambar dengan cepat tanpa harus melakukan proses pengaturan.
Sensor optik yang digunakan oleh kamera-kamera superzoom ini setingkat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan prosumer. Lensa kameranya juga dapat melakukan zoom sampai jarak yang jauh.
Keunggulan lain dari DZLR adalah kamera ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti yang terdapat pada DSLR dan juga ada fasilitas High Speed Recording sampai dengan Noise Reduction. Terdapat juga layar LCD di bagian belakang serta fasilitas pengaturan ISO di dalamnya.
Sayangnya, selain harga yang masih relatif tinggi, lensa kamera satu ini tidak dapat diganti-ganti karena sudah menyatu dengan body kamera, serta ukurannya yang tidak seminimalis kamera poket.
Dari segi bentuk, desain dan modelnya, DZLR ini sudah hampir mirip dengan kamera-kamera SLR atau DSLR pada umumnya. Mayoritas fotografer menjadikan kamera jenis ini sebagai kamera cadangan yang dapat mengambil gambar dengan cepat tanpa harus melakukan proses pengaturan.
Sensor optik yang digunakan oleh kamera-kamera superzoom ini setingkat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan prosumer. Lensa kameranya juga dapat melakukan zoom sampai jarak yang jauh.
Keunggulan lain dari DZLR adalah kamera ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti yang terdapat pada DSLR dan juga ada fasilitas High Speed Recording sampai dengan Noise Reduction. Terdapat juga layar LCD di bagian belakang serta fasilitas pengaturan ISO di dalamnya.
Sayangnya, selain harga yang masih relatif tinggi, lensa kamera satu ini tidak dapat diganti-ganti karena sudah menyatu dengan body kamera, serta ukurannya yang tidak seminimalis kamera poket.
5. Kamera DSLR consumer
Kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex consumer ini merupakan kamera yang sangat populer dan laris manis di pasaran beberapa tahun belakangan ini. Popularitas tersebut, selain dikarenakan semakin banyaknya orang yang menyukai fotografi, fasilitas yang ditawarkan kamera jenis ini juga melebihi kamera-kamera jenis standar lainnya.
Rata-rata, ketika membeli baru, maka penggunanya akan mendapatkan lensa tambahan atau lensa kit 18-55mm yang merupakan standar dari lensa DSLR jenis consumer.
Perusahaan pembuat kamera jenis ini sudah melengkapinya dengan berbagai fasilitas mulai dari pengaturan auto atau juga manual sampai dengan fitur layar LCD di bagian belakangnya yang beberapa merk dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder dan juga telah mengadopsi teknologi touchscreen.
Tentunya bagi pemula yang benar-benar ingin mendalami dunia fotografi, DSLR consumer ini sangat cocok digunakan sebagai media belajar. Sayangnya, harga yang ditawarkan untuk kamera jenis ini tergolong tinggi.
6. Kamera hybrid atau mirrorless
Kamera satu ini merupakan tipe kamera yang sedang naik daun. Kamera mirrorless dapat dikatakan juga sebagai gabungan antara DSLR consumer, DZLR dan prosumer.
Dikatakan begitu karena body utamanya relatif kecil dan compact sehingga dapat dimasukkan ke dalam tempat apapun dengan leluasa, serta lensa kameranya dapat diganti-ganti atau dilepas dan juga fitur di dalamnya sudah sangat canggih.
Kualitas gambar yang dihasilkan oleh sensor optik lensanya setara dengan kamera DSLR. Bahkan terdapat banyak sekali fitur seperti filter cadangan tanpa harus menggunakan filter fisik yang dapat digunakan untuk mengedit foto secara langsung dengan menggunakan perangkat agar gambar yang dihasilkan nampak berbeda dan lebih menarik.
Di bagian belakang juga terdapat layar LCD yang mayoritas dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk pemula, para enthusiast dan para traveler atau pecinta street photography. Sayangnya, harga yang ditawarkan hampir setara dengan kamera DSLR consumer pada umumnya, bahkan ada yang melebihi.
Kamera satu ini merupakan tipe kamera yang sedang naik daun. Kamera mirrorless dapat dikatakan juga sebagai gabungan antara DSLR consumer, DZLR dan prosumer.
Dikatakan begitu karena body utamanya relatif kecil dan compact sehingga dapat dimasukkan ke dalam tempat apapun dengan leluasa, serta lensa kameranya dapat diganti-ganti atau dilepas dan juga fitur di dalamnya sudah sangat canggih.
Kualitas gambar yang dihasilkan oleh sensor optik lensanya setara dengan kamera DSLR. Bahkan terdapat banyak sekali fitur seperti filter cadangan tanpa harus menggunakan filter fisik yang dapat digunakan untuk mengedit foto secara langsung dengan menggunakan perangkat agar gambar yang dihasilkan nampak berbeda dan lebih menarik.
Di bagian belakang juga terdapat layar LCD yang mayoritas dapat diputar-putar untuk mencari viewfinder. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk pemula, para enthusiast dan para traveler atau pecinta street photography. Sayangnya, harga yang ditawarkan hampir setara dengan kamera DSLR consumer pada umumnya, bahkan ada yang melebihi.
7. Kamera DSLR pro
Kamera jenis ini terkadang ada yang menyebutnya dengan nama kamera DSLR full frame. Tentunya, kamera ini sangat berkualitas dan dilengkapi dengan segudang fasilitas yang tidak dimiliki jenis-jenis kamera di bawahnya.
Dikarenakan fasilitas yang ditawarkan sangat banyak dan berkualitas serta menunjang para fotografer untuk mendapatkan hasil maksimal, kamera full frame ini juga dipasarkan dengan harga yang tidak tanggung-tanggung tingginya. Untuk sebuah kamera DSLR pro ini, hanya untuk bodynya saja dijual dengan harga rata-rata di atas Rp 10 jutaan.
Mahalnya kamera jenis ini dikarenakan fasilitas dan fitur-fitur di dalamnya yang sangat berkualitas. Bahkan kabarnya, sekarang ini ada beberapa perusahaan kamera dunia yang tengah mengembangkan kamera jenis ini yang sudah support untuk menghasilkan gambar setara format 2K sampai 4K.
Kamera jenis ini terkadang ada yang menyebutnya dengan nama kamera DSLR full frame. Tentunya, kamera ini sangat berkualitas dan dilengkapi dengan segudang fasilitas yang tidak dimiliki jenis-jenis kamera di bawahnya.
Dikarenakan fasilitas yang ditawarkan sangat banyak dan berkualitas serta menunjang para fotografer untuk mendapatkan hasil maksimal, kamera full frame ini juga dipasarkan dengan harga yang tidak tanggung-tanggung tingginya. Untuk sebuah kamera DSLR pro ini, hanya untuk bodynya saja dijual dengan harga rata-rata di atas Rp 10 jutaan.
Mahalnya kamera jenis ini dikarenakan fasilitas dan fitur-fitur di dalamnya yang sangat berkualitas. Bahkan kabarnya, sekarang ini ada beberapa perusahaan kamera dunia yang tengah mengembangkan kamera jenis ini yang sudah support untuk menghasilkan gambar setara format 2K sampai 4K.
8. Kamera boutique atau butik
Mengacu pada kata butik, maka kamera jenis ini bukanlah kamera kelas menengah apalagi low-end. Kamera jenis ini memang memiliki desain retro dan terkesan kuno, namun sensor full frame-nya setara dengan kualitas gambar yang dihasilkan kamera DSLR semi-pro sampai profesional.
Kamera dengan bentuk kecil ini menjadi icon dari pabrikan kamera terkenal dunia yaitu Leica. Untuk harganya, pastinya Anda tidak percaya bahwa kamera butik ini dijual dengan harga yang cukup fantastis yaitu sekitar di atas 30 juta ke atas. (merdeka)
Mengacu pada kata butik, maka kamera jenis ini bukanlah kamera kelas menengah apalagi low-end. Kamera jenis ini memang memiliki desain retro dan terkesan kuno, namun sensor full frame-nya setara dengan kualitas gambar yang dihasilkan kamera DSLR semi-pro sampai profesional.
Kamera dengan bentuk kecil ini menjadi icon dari pabrikan kamera terkenal dunia yaitu Leica. Untuk harganya, pastinya Anda tidak percaya bahwa kamera butik ini dijual dengan harga yang cukup fantastis yaitu sekitar di atas 30 juta ke atas. (merdeka)
Labels:
Gadget
0 Komentar untuk "Jenis Kamera Digital Dari Jadul sampai Canggih"
Harap Maklum Masbro, Komentar dengan Link Aktif Otomatis Terhapus. Trims