Sebelum bumi di huni oleh manusia pertama yaitu Nabi Adam dan Siti hawa (Eva) banyak makhluk ciptaan Tuhan tidak seperti yang kita lihat saat ini. Diantaranya adalah Ular. Dahulu kala Ular memiliki 2 pasang kaki didepan dan dibelakang (mungkin wujud ular seperti Naga yang ada dalam mitologi china). Alkisah ketika ular berhasil dibujuk dan ditipu oleh Iblis maka Tuhan pun mengutuk ular dengan menghilangkan kakinya. Jadilah ular berjalan dengan perutnya alias melata.
Banyak rasa penasaran dari ilmuwan tentang kebenaran kisah tersebut. Para ilmuwan menemukan fosil nenek moyang ular di Brasil. Menariknya, kala itu ular memiliki empat kaki yang 'terpasang' di tubuhnya yang panjang.
Dilansir dari BBC, Jumat, 24 Juli 2015, ilmuwan memperkirakan, fosil tersebut sudah berusia sekitar 113 juta tahun. Maka dengan demikian, diduga ular modern pada saat ini merupakan evolusi dari ular berkaki pada zaman dahulu kala.
Para ilmuwan yakin, kaki tersebut mempunyai fungsi masing-masing. Dua kaki di depan digunakan untuk menerkam mangsa. Sementara, dua kaki di belakang membantu ular untuk berjalan.
Penemuan fosil ular berkaki ini pun menjadi perdebatan di kalangan paleontologi dan peneliti. Asumsi yang berkembang, ular berkaki tersebut juga digunakan untuk menggali, tidak untuk berenang. Sehingga memperkuat gagasan, kalau ular berkaki itu berevolusi di darat.
"Ini adalah fosil ular paling primitif yang dikenal dan itu cukup jelas tidak (berkembang) di air," ujar Dr Nick Longrich dari University of Bath, salah satu penulis studi penemuan ular berkaki.
Longrich menjelaskan, saat ditemukan, fosil tersebut tak terlihat ada tanda-tanda kalau ular itu digunakan untuk berenang. Seperti pada ekornya tidak berbentuk dayung untuk membentuk berenang dan tidak ada sirip di tubuhnya.
"Ini cukup jelas, (kaki tersebut) digunakan untuk menggalai," kata Longrich.
Struktur tubuh ular berkaki ini mempunyai panjang 19,5 cm. Sedangkan kakinya masing-masing punya panjang 4 milimeter dan 7 milimeter.
"Mereka benar-benar sangat khusus, jari dan kaki dengan sedikit cakar. Apa yang kita pikirkan tentang hewan ini adalah mereka gunakan untuk berjalan dan menangkap mangsa mereka," tutur Longrich. (viva)
Banyak rasa penasaran dari ilmuwan tentang kebenaran kisah tersebut. Para ilmuwan menemukan fosil nenek moyang ular di Brasil. Menariknya, kala itu ular memiliki empat kaki yang 'terpasang' di tubuhnya yang panjang.
Dilansir dari BBC, Jumat, 24 Juli 2015, ilmuwan memperkirakan, fosil tersebut sudah berusia sekitar 113 juta tahun. Maka dengan demikian, diduga ular modern pada saat ini merupakan evolusi dari ular berkaki pada zaman dahulu kala.
Para ilmuwan yakin, kaki tersebut mempunyai fungsi masing-masing. Dua kaki di depan digunakan untuk menerkam mangsa. Sementara, dua kaki di belakang membantu ular untuk berjalan.
Penemuan fosil ular berkaki ini pun menjadi perdebatan di kalangan paleontologi dan peneliti. Asumsi yang berkembang, ular berkaki tersebut juga digunakan untuk menggali, tidak untuk berenang. Sehingga memperkuat gagasan, kalau ular berkaki itu berevolusi di darat.
"Ini adalah fosil ular paling primitif yang dikenal dan itu cukup jelas tidak (berkembang) di air," ujar Dr Nick Longrich dari University of Bath, salah satu penulis studi penemuan ular berkaki.
Longrich menjelaskan, saat ditemukan, fosil tersebut tak terlihat ada tanda-tanda kalau ular itu digunakan untuk berenang. Seperti pada ekornya tidak berbentuk dayung untuk membentuk berenang dan tidak ada sirip di tubuhnya.
"Ini cukup jelas, (kaki tersebut) digunakan untuk menggalai," kata Longrich.
Struktur tubuh ular berkaki ini mempunyai panjang 19,5 cm. Sedangkan kakinya masing-masing punya panjang 4 milimeter dan 7 milimeter.
"Mereka benar-benar sangat khusus, jari dan kaki dengan sedikit cakar. Apa yang kita pikirkan tentang hewan ini adalah mereka gunakan untuk berjalan dan menangkap mangsa mereka," tutur Longrich. (viva)
0 Komentar untuk "Benarkah Dulu Ular Punya Kaki? Yup"
Harap Maklum Masbro, Komentar dengan Link Aktif Otomatis Terhapus. Trims