7 Kesalahan Sebabkan Perkembangan Yahoo Suram

Di tahun 90an dan 2000an awal, Yahoo sangat mendominasi dunia internet. Mulai dari email, portal berita, sampai mesin pencari dikuasai oleh mereka. Namun kini semua berubah, bahkan beberapa hari lalu, salah satu media internasional melaporkan bila nasib Yahoo di dunia bisnis internet segera berakhir.

Menurut The Wall Street Journal, seperti yang dilansir oeh Gizmodo Desember 2015, Yahoo dilaporkan mempertimbangkan keputusan untuk menjual bisnis internet utama mereka, yang meliputi Yahoo.com. Tumblr, dan Flickr. Tentu hal ini menunjukkan bila Yahoo tengah mengalami keterpurukan yang cukup parah.

Akan tetapi, nasib buruk yang menimpa Yahoo saat ini tidak datang begitu saja. Semua ternyata diakibatkan oleh kesalahan-kesalahan besar mereka di masa lalu.


1. Melewatkan membeli Google 2 KALI

Tidak banyak yang tahu bila Yahoo telah melewatkan kesempatan emas membeli Google, yang saat itu masih berupa star, sebanyak dua kali, tepatnya di tahun 1997 dan 2002.

Di tahun 1997, Yahoo menolak membeli Google dengan alasan mesin pencari Google dibuat untuk memberikan jawaban paling relevan dalam tempo yang cepat. Aneh? Ternyata, saat itu Yahoo ingin netizen lebih banyak menghabiskan waktu di situs mereka. Sehingga, mesin pencari Yahoo didesain untuk menampilkan jawaban pertanyaan atau kata kunci yang dimasukkan ditambah kegiatan lain. Misalnya, melihat iklan, mengecek email, atau bermain games.

Nah, selanjutnya di tahun 2002, Yahoo kembali gagal membeli Google. Padahal, waktu itu Yahoo sudah mencicipi hebatnya teknologi mesin pencari Google yang diintegrasikan ke mesin pencari mereka.

Ironisnya, alasan kedua Yahoo melewatkan membeli Google buat geleng-geleng kepala. CEO Yahoo saat itu, Terry Semel, hanya menawar Google sekitar USD 3 miliar, padahal nilai seharusnya minimal USD 5 miliar. Bahkan, Semel menyatakan bila pihaknya tidak mengetahui nilai Google yang sebenarnya sehingga tak mau ambil resiko membeli perusahaan itu.

Sayangnya keputusan itu membuat Google bisa 'tumbuh' bebas dan mengalahkan Yahoo sekarang.

2. Tak akuisisi Facebook

Di tahun 2006, Facebook mulai tumbuh menjadi media sosial yang menjanjikan. Imbasnya, Facebook langsung menerima pinangan dari 11 perusahaan besar, mulai dari Google sampai Yahoo. Nah, kemudian Yahoo nyaris menemui kesepakatan akuisisi Facebook.

Tetapi, ketika itu Yahoo mengalami sedikit goncangan di bursa saham, dan membuat mereka menurunkan tawaran yang awalnya USD 1 miliar menjadi USD 875 juta saja. Tentu saja Mark Zuckerberg menolak tawaran itu. Dan kini Facebook menjelma menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.

3. Tolak dibeli Microsoft

Mantan CEO Microsoft, Steve Balmer, di tahun 2008 lalu berupaya keras untuk membeli Yahoo. Balmer pun mengajukan mahar sebesar USD 44 miliar pada Yahoo.

Namun, tawaran itu buru-buru ditolak dengan alasan terlalu murah. Padahal saat itu bisnis Yahoo sudah mulai ‘tidak sehat’. Apalagi posisi Yahoo sebagai browser paling banyak digunakan sudah digeser oleh Google. Akhirnya sekarang Yahoo justru berminat menjual bisnis internet mereka, kemungkinan besar dengan harga di bawah penawaran Balmer dulu.

4. Tak jadikan Flickr sosial media

Sebelum Instagram, Facebook, atau Tumblr lahir, Flickr menjadi situs berbagi foto andalan netizen. Sayangnya, keputusan Yahoo untuk tetap memonetisasinya dan tidak mengubah Flickr menjadi jejaring sosial berbagi gambar akhirnya justru membuat Flickr ‘mati’ secara per lahan.

Akibatnya, saat internet mulai dikuasai jejaring sosial, dan foto atau gambar bisa dengan mudah dibagikan, Flickr ditinggalkan penggunanya. Ya, Yahoo membuang kesempatan emas menjadikan Flickr sumber pemasukan dan hanya menggunakannya sebagai data base saja.

5. Bentuk perusahaan tak jelas

Apakah Yahoo sebuah perusahaan teknologi? Sepertinya memang iya, tetapi ternyata pemasukan terbesar Yahoo dari iklan, sehingga mereka lebih pantas disebut perusahaan media.

Uniknya, cara operasi perusahaan Yahoo justru lebih mirip perusahaan teknologi. Model usaha yang tidak jelas ini disebut pakar komputer Paul Graham sebagai biang keladi perkembangan Yahoo yang stagnan. Yahoo seakan tak punya tujuan jelas.

Imbasnya pun pahit, Yahoo gagal bersaing dengan perusahaan teknologi asli macam Microsoft atau perusahaan berbasis startup media seperti Google.

6. Gagal sukseskan Tumblr

Sekitar tahun 2010an Tumblr termasuk jejaring sosial yang paling diminati di dunia. Tidak salah bila akhirnya CEO Yahoo saat ini, Marissa Mayer yang juga pemilik Tumblr memutuskan untuk membeli jejaring sosial itu.

Akan tetapi, sampai saat ini Tumblr belum juga menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi Yahoo. Celakanya, niatan Yahoo untuk mengubah Tumblr justru mendapat kritikan keras dari penggunanya. Apabila keadaan ini terus dibiarkan, Tumblr akan mengikuti GeoCities dan Flickr yang lebih dulu menjadi akuisisi gagal Yahoo.

7. CEO tak juga bersinar

Saat menggandeng Marissa Mayer sebagai CEO beberapa tahun lalu, Yahoo berharap bisa melakukan perubahan besar. Sayangnya, hal itu tidak kunjung terjadi atau membuahkan hasil. Banyak pihak menyatakanjam terbang Marissa belum mampu membawa Yahoo keluar dari keterpurukan.

Hal ini lantas membuat Yahoo berpeluang menjual 3 bisnis internet tama mereka karena memang tidak ada pilihan lain yang mampu menyelamatkan Yahoo saat ini. Padahal, Marissa sudah menjabat sebagai CEO Yahoo sejak tahun 2012 lalu dan per 5 tahun digaji sekitar USD 117 juta. Tidak aneh bila beberapa hari ini posisi Marissa sebagai CEO Yahoo terus 'digoyang'. (merdeka)
Labels: Gadget, Internet
0 Komentar untuk "7 Kesalahan Sebabkan Perkembangan Yahoo Suram"

Harap Maklum Masbro, Komentar dengan Link Aktif Otomatis Terhapus. Trims

Back To Top