Selfie tak ayal menjadi salah satu kebiasaan baru yang tak bisa dilepaskan dari sebagian masyarakat Indonesia belakangan ini. Terlebih ketika momen penting terjadi, seperti Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi pada 9 Maret 2016.
Para ilmuwan telah memperingatkan, mengambil selfie di depan Gerhana Matahari bisa membutakan mata Anda. College of Optometrist memperingatkan orang tidak melihat secara langsung ke Matahari saat gerhana.
Sebagaimana dilansir BBC, Selasa (8/3/2016), tanpa sengaja melirik Matahari, walaupun hanya sebentar saat mengatur tembakan, bisa memicu luka bakar di bagian belakang mata. Pada ahli menyarankan untuk melihatnya menggunakan pinhole dan membelakangi Matahari.
Daniel Hardiman-MacCartney, penasihat klinik di College of Optometrist mengatakan, “Pada 1999, ketika ada gerhana besar terakhir, tidak ada yang benar-benar memiliki smartphone atau mengambil selfie.”
Ia menjelaskan, hal ini berpotensi bisa sangat berbahaya karena orang mungkin tergoda untuk melihat Matahari ketika mereka mencoba untuk mendapatkan gambar yang sempurna. Dan, karena proses gerhana relative lambat, kemungkinan orang bisa secara sengaja melihat Matahari hanya beberapa saat.
Royal College of Ophthalmologists mengatakan, tak ada cara paling aman untuk publik melihat Gerhana Matahari secara langsung, meskipun menggunakan filter seperti sunglasses atau melalui alat seperti kamera, binoculars atau teleskop.
Astronom sendiri menggunakan teleskop solar khusus atau filter untuk melindungi mereka. Tetapi, dokter mata telah melihat pasien dengan luka bakar solar permanen dan tak bisa disembuhkan. (oz)
Para ilmuwan telah memperingatkan, mengambil selfie di depan Gerhana Matahari bisa membutakan mata Anda. College of Optometrist memperingatkan orang tidak melihat secara langsung ke Matahari saat gerhana.
Sebagaimana dilansir BBC, Selasa (8/3/2016), tanpa sengaja melirik Matahari, walaupun hanya sebentar saat mengatur tembakan, bisa memicu luka bakar di bagian belakang mata. Pada ahli menyarankan untuk melihatnya menggunakan pinhole dan membelakangi Matahari.
Daniel Hardiman-MacCartney, penasihat klinik di College of Optometrist mengatakan, “Pada 1999, ketika ada gerhana besar terakhir, tidak ada yang benar-benar memiliki smartphone atau mengambil selfie.”
Ia menjelaskan, hal ini berpotensi bisa sangat berbahaya karena orang mungkin tergoda untuk melihat Matahari ketika mereka mencoba untuk mendapatkan gambar yang sempurna. Dan, karena proses gerhana relative lambat, kemungkinan orang bisa secara sengaja melihat Matahari hanya beberapa saat.
Royal College of Ophthalmologists mengatakan, tak ada cara paling aman untuk publik melihat Gerhana Matahari secara langsung, meskipun menggunakan filter seperti sunglasses atau melalui alat seperti kamera, binoculars atau teleskop.
Astronom sendiri menggunakan teleskop solar khusus atau filter untuk melindungi mereka. Tetapi, dokter mata telah melihat pasien dengan luka bakar solar permanen dan tak bisa disembuhkan. (oz)
Labels:
Gaya Hidup,
saintech
0 Komentar untuk "Gerhana Matahari Total Saat Bahaya Selfie"
Harap Maklum Masbro, Komentar dengan Link Aktif Otomatis Terhapus. Trims